Minggu lalu, saya berkesempatan ikut kulwap karena tertarik dengan temanya mengenai pentingnya mengajarkan anak mengelola keuangan sejak dini, bersama narasumber dari Eastspring Investments. Sebelum saya ikut kulwap ini, saya belum pernah kenal dengan Eastspring Investments, yang berfokus di bidang investasi. Bahkan, saya sendiri aja udah lamaaa banget berhenti berlangganan premi asuransi swasta, karena dulu belum sanggup bayar premi bulanannya, ketika gaji pekerjaan masih kecil dan malah berat di gaya hidup, HAHA. Nyesel aja kalau inget betapa nolnya pengetahuan saya tentang asuransi/investasi, yang saya ingat cuma muterin uang gaji untuk kehidupan sehari-hari dan jajan aja. Akhirnya gak punya tabungan dan investasi. Nah, saya gak mau nanti Biandul punya pengalaman kayak saya, karena gak dikenalkan konsep keuangan yang jelas dan tepat oleh orangtuanya.
Waktu di grup Whatsapp Mommies Daily akhirnya ada kulwap yang membahas tentang money parenting, saya excited banget mau ikutan. Kulwap ini menghadirkan Pak Yovan Santana, selaku Intermediary Business di Eastspring Investments Indonesia sebagai narasumber. Sebelum kulwap dimulai, Pak Yovan memberikan materi yang bisa dibaca dan dipelajari terlebih dahulu oleh member, supaya bisa menyiapkan pertanyaan juga jika ada yang kurang jelas. Nah, dari awal saya lihat materinya, saya langsung tertarik dan berpikir, ini harus saya share di Blog juga nih, supaya makin banyak orangtua yang melek dengan konsep money parenting!
Soooo, let's begin. Kita bahas satu per satu, semoga lengkap dan bisa memberikan informasi bermanfaat ya untuk teman-teman yang sekarang sudah menjadi orangtua. Yang masih tertarik baca, dilanjut sampai akhir yaa.
APA ITU EASTSPRING INVESTMENTS INDONESIA?
Eastspring Investments Indonesia merupakan salah satu anak perusahaan dari Prudential PLC, yang bergerak di bidang investasi, untuk memberikan solusi keuangan yang inovatif bagi para nasabah. Pak Yovan menjelaskan, bahwa beberapa tahun terakhir, Eastspring Investments telah berfokus pada kampanye Money Parenting tentang pentingnya edukasi keuangan yang dilakukan oleh para orangtua kepada anak-anaknya sejak dini. Beliau melanjutkan, berdasarkan survey yang dilakukan, 98% orangtua di Indonesia setuju mengajarkan anak tentang cara mengelola keuangan sejak dini itu sangat penting dilakukan.
ARTI MONEY PARENTING
Money parenting adalah sebuah proses edukasi yang dilakukan oleh orangtua kepada anaknya tentang tanggung jawab finansial dan sosial yang terkait dengan uang. Proses ini dilakukan dengan cara mewariskan perilaku dan keyakinan orangtua terhadap anak mereka tentang keuangan, agar memberikan dampak positif pada perilaku finansial anak.
Akan tetapi, pada proses ini, banyak sekali pertanyaan yang ada di pikiran kita sebagai orangtua tentang cara memberikan edukasi keuangan ini kepada anak, mulai dari:
❓Kapan umur yang tepat untuk mengajarkan konsep keuangan?
❓Mengapa anak perlu belajar tentang mengelola keuangan?
❓Bagaimana caranya?
❓Apa tips yang bisa dilakukan?
❓Bagaimana caranya?
❓Apa tips yang bisa dilakukan?
Nah, kalau kamu penasaran juga dengan jawabannya, lanjut baca lagi, yuk!
TAHAPAN MONEY PARENTING SESUAI USIA ANAK
Berdasarkan survey yang dilakukan dan tertulis dalam materi kulwap ini, 30% dari seluruh orangtua yang disurvei mulai mengajari anak mereka tentang konsep keuangan pada kisaran usia antara 7-10 tahun. Tapi, Pak Yovan juga menjelaskan, bahwa anak bisa dan sangat baik jika diajarkan sejak dini, dimulai dari kisaran 3 tahun. Hmm, gimana caranya tuh ya? Anak umur 3 tahun kan tahunya cuma minta jajan dan beli mainan aja.
Nah, begini menurut penjelasan Pak Yovan tentang tahapan money parenting sesuai usia anak:
Umur berapa anak kamu sekarang, dan sudah sampai tahap mana paham tentang konsep pengelolaan keuangan?
TUJUAN ANAK BELAJAR MENGELOLA KEUANGAN
Sebelum menerapkan money parenting, kita sebagai orangtua juga harus paham dulu tujuan keuangan yang orangtua harapkan untuk dikuasai oleh anak, yaitu:
✔️ Anak dapat memahami nilai uang
✔️ Anak paham cara menabung dan membuat anggaran keuangan
✔️ Anak dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan
✔️ Anak paham bahwa uang didapat dengan bekerja/diusahakan
Nah, dari 4 tujuan tersebut, barulah kita bisa mulai menentukan bagaimana cara yang tepat untuk mengenalkan dan mengajarkan anak tentang keuangan.
Anak saya tahun ini sudah memasuki usia menuju 5 tahun, tapi baru mulai melek tentang money parenting. Meskipun pada akhirnya saya merasa telat karena gak mengajarkannya sejak dini, tapi setidaknya saya masih bisa mengusahakan yang lain supaya 4 tujuan tersebut dapat tetap dicapai. Belum terlalu jauh juga kan telatnya? Hehe. Tapi, sejauh ini, Biandul sudah mulai mengenal konsep uang dan kegunaannya sehari-hari, yaitu untuk membeli sesuatu. Saya pikir, ini adalah salah satu tujuan yang sudah dicapai juga tanpa disadari. Makanya, saya senang banget dapat materi kulwap yang sangat bermanfaat kali ini.
BAGAIMANA CARA MENJALANI MONEY PARENTING?
Pak Yovan berkali-kali menjelaskan, bahwa untuk mengajarkan anak tentang mengelola keuangan dimulai sejak dini, dengan cara mengenalkan kepada anak bahwa konsep uang adalah sebagai alat pembayaran saat membeli barang. Nah, kalau anak sudah paham tentang itu, maka anak juga akan mencari tahu bagaimana caranya memiliki uang untuk membeli barang. Kita sebagai orangtua bisa memberikan mereka sebuah pekerjaan dan memberikannya uang kalau pekerjaannya telah selesai, untuk ditabung. Jika tabungannya sudah cukup, maka anak dapat memilih mau digunakan untuk membeli apa.
Selain itu, Pak Yovan juga sempat menyebutkan, bahwa jika anak ingin membeli sesuatu/mainan, ada baiknya kita untuk mengajaknya berpikir sebentar. Jadi, gak langsung dibelikan hari itu juga. Tujuannya untuk membuat anak secara sadar paham apakah ia benar-benar mau dan butuh membeli barang tersebut, atau hanya sekadar ingin. Jika dalam beberapa hari anak masih mau membelinya, maka kita bisa mengabulkannya. Nah, poin ini ternyata secara gak sadar sering saya lakukan terhadap Biandul. Ketika dia minta dibelikan mainan, saya gak akan langsung mengizinkan, meskipun dia punya uang di celengannya.
Cara menjalani money parenting bisa disesuaikan dengan value keluarga dan keseharian masing-masing keluarga, karena kondisi keluarga kita juga pasti berbeda-beda. Tapi, ada satu hal yang saya lihat dari materi, yang bisa membantu kita untuk menentukan cara seperti apa yang bisa kita lakukan dalam menerapkan money parenting, yaitu kita harus kenal dulu kita tipe karakter orangtua yang seperti apa?
Menurut materi yang diberikan Pak Yovan, ada 5 karakter orangtua yang tergambar, salah satunya pasti sangat sesuai dengan diri kita nih. Coba simak dari gambar di bawah ini.
Hayo, kamu tipe apa? |
Kamu ngerasa tipe karakter yang mana? Kalau masih bingung, bisa loh ikut quiz yang ada di website Eastspring Investments ini untuk menentukan tipe karakter kita. Saya coba ikutin quiz-nya, ternyata hasilnya dapat The Nurturers. Saya mau anak saya punya pemahaman yang tepat tentang keuangan. Kalau dipikir-pikir, benar juga sih. Poin utama saya mau mengajarkan tentang keuangan ke Biandul adalah supaya dia gak salah dalam menggunakan uang. Bisa dibilang, semua orang tahu cara mendapatkan uang, tapi gak semua orang bijak dalam menggunakan uang.
Saya dan suami adalah contoh bahwa kami lumayan banyak gagalnya dalam mengelola keuangan. Meskipun terlihat semua lancar-lancar aja dari luar, tapi dalam pikiran kita masih selalu merasa bahwa kita gak bijak dalam mengelola uang. Hal ini jangan sampai ikut ditiru sama Biandul nanti, supaya dia jadi bisa lebih baik dalam hal keuangan.
TIPS DALAM MENERAPKAN MONEY PARENTING
Kulwap ini ditutup oleh Pak Yovan dengan tips yang bisa dilakukan dalam menerapkan money parenting, di antaranya adalah:
Lalu, sesi tanya jawab berlangsung selama beberapa menit. Ada 7 penanya, termasuk salah satunya saya, yang langsung dijawab secara detail oleh Pak Yovan. Menurut saya, kulwap kali ini sangat informatif dan narasumber juga memberikan penjelasan yang logis dan mudah dimengerti. Jawaban yang diberikan untuk member yang bertanya pun gak bertele-tele. Dan bagi saya sendiri, materinya daging bangett! Ini bisa jadi bahan diskusi yang panjang buat kita dan pasangan, supaya lebih kompak lagi dalam menjalani money parenting, demi mental anak yang melek finansial.
Nah, bagi kamu seberapa penting money parenting ini diterapkan ke anak-anak di rumah? Atau selama ini malah sudah menerapkan semua tips-nya? Share dong teman-teman, siapa tahu bisa saya tiru juga kalau punya trik yang ampuh supaya anak bisa paham tentang keuangan 😊
Kalau informasi ini bermanfaat, jangan lupa share artikelnya di social media kamu ya!