Kapan terakhir kali kamu nonton film drama yang bikin nangis sesenggukan, dan gagal move on dalam waktu yang lama, seakan kamu ikut ngerasain juga problem yang ada di dalam film itu? Kalau saya, kebanyakan film yang konfliknya berhubungan dengan keluarga atau anak, pasti bikin nangis kejer deh. Gak kuat banget liatnya. Mungkin juga karena merasa relate sama kisah yang ada di film tersebut, jadi bikin kita kebawa suasana.
Kadang ya, kita pengin banget nonton film sedih, biar bisa nangis. Padahal, ngapain juga mau nangis? Nonton film kan biar terhibur, kok malah mau sedih. Nah, kalau yang saya rasain sendiri, ketika kita bisa nangis tuh kayaknya segala uneg-uneg yang terpendam di dalam hati ikut keluar, terus bikin lega. Karena abis nangis pun udah kan langsung bisa happy lagi. Cuma ya paling mata jadi sembab dan rasanya lengket banget aja kalau kelamaan nangisnya hehe.
Saya pernah tulis review film-film yang seru dan lucu, tapi punya konflik yang ringan, dan semuanya juga bertema keluarga. Bisa baca di sini dulu yuk: Drama yang Lucu dan Santai untuk Ditonton #diRumahAja
Ada banyak film bertema keluarga yang pernah saya tonton, tapi gak semuanya langsung saya tulis review-nya. Tapi, biasanya, beberapa film yang sangat menyentuh itu bakal tinggal lebih lama dalam ingatan dan pengin diulang-ulang terus nontonnya.
Salah satunya adalah film lumayan lawas di tahun 2016, yang berjudul Miracles from Heaven. Film ini katanya diangkat dari kisah nyata, nah kebayang gak tuh bakal kayak gimana perasaannya abis nonton. Gak cuma itu aja, ternyata kisah ini sebelumnya juga ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Three Miracles from Heaven: A Sick Little Girl, Her Journey to Heaven, and The Lives Forever Changed. Nah, saya mau ceritain isinya di sini nih. Semoga teman-teman masih belum bosan untuk baca sampai akhir yaa 😊
Pada suatu hari, keluarga Beam dibuat panik dan terkejut ketika mengetahui salah satu anaknya, Anna Beam, muntah-muntah dan sakit di bagian perut dalam waktu yang lama. Berminggu-minggu mereka mencari sumber penyakit tersebut, tapi para dokter hanya menjelaskan bahwa Anna mengalami alergi laktosa dan penyakit lambung biasa, karena hasil tes tidak menunjukkan gejala aneh lainnya. Tapi, Christy Beam, ibunya Anna, masih gak percaya. Ia yakin bahwa anaknya sedang dalam keadaan yang gak baik-baik aja. Perut Anna Beam mulai membuncit seperti orang hamil, semua baju dan celananya udah gak muat, dan ia cuma bisa diam di sekolah, karena gak sanggup bergerak banyak.
Setelah beberapa waktu mencari opsi dari dokter lain, Christy Beam dipertemukan oleh Dokter Nurko di Boston, yang ahli dalam spesialis penyakit anak. Tapi, Dokter Nurko sangat sibuk sehingga sulit untuk mendapatkan antrean pasien. Christy dan Anna akhirnya nekat ke Boston sampai mereka bisa menemui Dokter Nurko dan menyembuhkan penyakit Anna. Singkat cerita, mereka memang berkesempatan dirawat oleh Dokter Nurko selama beberapa bulan di Boston, tetapi gak ada kemajuan kesembuhan untuk Anna.
Dokter Nurko menjelaskan, bahwa Anna mengalami penyakit Pseudo Obstruction Motility Disorder, yang mana kondisi ini menyebabkan kelumpuhan saluran cerna, sehingga organ usus Anna tidak bisa mencerna makanan yang masuk, makanya Anna selalu memuntahkannya lagi, dan tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Tapi, Dokter Nurko dan Christy gak pantang menyerah untuk dapat menyembuhkan Anna.
Saat Dokter Nurko mengizinkan Anna pulang dan melakukan rawat jalan, keajaiban itu mulai datang. Anna, yang sedang bermain dengan kedua saudarinya di taman rumah, memanjat ke atas pohon tua yang besar. Namun kemudian, Anna jatuh ke dalam lubang di dalam batang pohon tersebut, lalu mengalami koma. Setelah memanggil polisi dan tim penyelamat, mereka berusaha selama berjam-jam untuk mengangkat tubuh Anna dari dalam batang pohon tua tersebut. Anna segera dilarikan ke rumah sakit. Ini adegan terpanik dan menegangkan sih.
Di rumah sakit, pihak dokter kebingungan karena gak ada indikasi patah tulang, pendarahan, memar, dan lain-lain. Anna terbangun dari koma seperti biasa saja. Ajaib? Banget. Aneh? Jelas. Sulit dipercaya. Padahal, ia sedang dalam kondisi kritis karena penyakit di saluran cernanya. Malah, kondisi Anna berangsur membaik, buncit perutnya mulai kempis, dan setelah diperiksa oleh Dokter Nurko, tiba-tiba penyakitnya hilang. Anna dinyatakan sembuh begitu saja.
Anna bercerita, waktu jatuh ke dalam lubang pohon dan mengalami koma, ia berkomunikasi dengan sosok yang ia yakini adalah Tuhan. Ia ingin tinggal di sana karena sudah menyerah dengan hidupnya yang kritis, tapi Tuhan mengarahkannya untuk kembali dan berjanji bahwa semua akan baik-baik saja. Anna merasa bahwa ia kembali hidup normal karena telah dipilih untuk menyampaikan sebuah pesan penting dari Tuhan tentang keajaiban ini, yaitu tentang sebuah keyakinan.
Pesan yang dikatakan oleh Christy benar-benar menyentuh hati. Meskipun setting ceritanya beragama Kristen, tapi pesan tentang keyakinan dengan keberadaan Tuhan serta segala keajaibannya juga dapat diimplementasikan ke semua orang tanpa memandang perbedaan agama. Kita semua kadang lupa bahwa Tuhan sering mengajak kita berbicara dengan cara yang gak diduga, tanpa berkata-kata dengan wujud nyata, tapi di dalam hati kita tetap bisa merasakan-Nya.
Selain membahas tentang sisi religius, film ini juga mengajarkan tentang kekompakan keluarga. Ketika Christy berjuang menyembuhkan Anna hingga nekat bolak-balik ke Boston, Kevin Beam mengambil alih dengan mengurus dua putri lainnya di rumah sambil bekerja sebagai dokter hewan di klinik yang ia buka. Mereka semua gak pernah berhenti memberikan support kepada Anna. Ketika Anna dianggap memiliki alergi laktosa dan gak bisa makan pizza sementara waktu, semua keluarganya juga rela gak makan pizza dan menunggu sampai Anna sembuh, supaya bisa makan pizza bersama-sama. Ketika keuangan mereka mengalami kesulitan karena biaya pengobatan yang mahal, Christy dan Kevin gak pernah gagal menjaga kebersamaan dan keharmonisan rumah tangganya.
Kadang ya, kita pengin banget nonton film sedih, biar bisa nangis. Padahal, ngapain juga mau nangis? Nonton film kan biar terhibur, kok malah mau sedih. Nah, kalau yang saya rasain sendiri, ketika kita bisa nangis tuh kayaknya segala uneg-uneg yang terpendam di dalam hati ikut keluar, terus bikin lega. Karena abis nangis pun udah kan langsung bisa happy lagi. Cuma ya paling mata jadi sembab dan rasanya lengket banget aja kalau kelamaan nangisnya hehe.
FILM BERTEMA KELUARGA
Ada banyakkk banget film bertema keluarga, dan kebanyakan juga mengandung bawang (baca: bikin nangis). Selain itu, banyak juga pelajaran yang bisa kita ambil dari pesan-pesan dan dialog yang ada di dalam film. Kalau kita ingat, bisa bikin kita termotivasi juga. Ada yang ngerasa sama gak sih kayak saya? 😅Saya pernah tulis review film-film yang seru dan lucu, tapi punya konflik yang ringan, dan semuanya juga bertema keluarga. Bisa baca di sini dulu yuk: Drama yang Lucu dan Santai untuk Ditonton #diRumahAja
Ada banyak film bertema keluarga yang pernah saya tonton, tapi gak semuanya langsung saya tulis review-nya. Tapi, biasanya, beberapa film yang sangat menyentuh itu bakal tinggal lebih lama dalam ingatan dan pengin diulang-ulang terus nontonnya.
Salah satunya adalah film lumayan lawas di tahun 2016, yang berjudul Miracles from Heaven. Film ini katanya diangkat dari kisah nyata, nah kebayang gak tuh bakal kayak gimana perasaannya abis nonton. Gak cuma itu aja, ternyata kisah ini sebelumnya juga ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Three Miracles from Heaven: A Sick Little Girl, Her Journey to Heaven, and The Lives Forever Changed. Nah, saya mau ceritain isinya di sini nih. Semoga teman-teman masih belum bosan untuk baca sampai akhir yaa 😊
SINOPSIS MIRACLES FROM HEAVEN
Dari judulnya aja udah ada rasa-rasa bikin mata berkaca-kaca. Kalau udah ngomongin tentang keajaiban, kayaknya banyak yang gak masuk akal, tapi kok bisa sih kejadian? Apa itu benar-benar nyata? Gak ada yang tau, selain orang yang mengalaminya. Kamu pernah gak ngalamin salah satu keajaiban yang masih nyata tapi sulit dipercaya? Saya percaya kok, beberapa orang memang "terpilih" untuk mendapatkan keajaiban tersebut, seperti Anna dalam film Miracles from Heaven.Pada suatu hari, keluarga Beam dibuat panik dan terkejut ketika mengetahui salah satu anaknya, Anna Beam, muntah-muntah dan sakit di bagian perut dalam waktu yang lama. Berminggu-minggu mereka mencari sumber penyakit tersebut, tapi para dokter hanya menjelaskan bahwa Anna mengalami alergi laktosa dan penyakit lambung biasa, karena hasil tes tidak menunjukkan gejala aneh lainnya. Tapi, Christy Beam, ibunya Anna, masih gak percaya. Ia yakin bahwa anaknya sedang dalam keadaan yang gak baik-baik aja. Perut Anna Beam mulai membuncit seperti orang hamil, semua baju dan celananya udah gak muat, dan ia cuma bisa diam di sekolah, karena gak sanggup bergerak banyak.
Setelah beberapa waktu mencari opsi dari dokter lain, Christy Beam dipertemukan oleh Dokter Nurko di Boston, yang ahli dalam spesialis penyakit anak. Tapi, Dokter Nurko sangat sibuk sehingga sulit untuk mendapatkan antrean pasien. Christy dan Anna akhirnya nekat ke Boston sampai mereka bisa menemui Dokter Nurko dan menyembuhkan penyakit Anna. Singkat cerita, mereka memang berkesempatan dirawat oleh Dokter Nurko selama beberapa bulan di Boston, tetapi gak ada kemajuan kesembuhan untuk Anna.
Dokter Nurko menjelaskan, bahwa Anna mengalami penyakit Pseudo Obstruction Motility Disorder, yang mana kondisi ini menyebabkan kelumpuhan saluran cerna, sehingga organ usus Anna tidak bisa mencerna makanan yang masuk, makanya Anna selalu memuntahkannya lagi, dan tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Tapi, Dokter Nurko dan Christy gak pantang menyerah untuk dapat menyembuhkan Anna.
Saat Anna pertama kali bertemu dan diperiksa oleh Dokter Nurko di Boston |
PESAN RELIGIUS YANG MEMPERTANYAKAN KEYAKINAN PADA TUHAN
Di sisi lain, Christy mulai meragukan keberadaan Tuhan, karena ia merasa memperjuangkan sesuatu, tapi Tuhan tak mendengar doanya untuk menyembuhkan Anna. Christy mulai berhenti datang ke gereja, selalu mempertanyakan di mana Tuhan saat ia sedang butuh pertolongan, dan ia mulai bingung bagaimana caranya bertahan dan memiliki keyakinan agar putrinya bisa sembuh.Saat Dokter Nurko mengizinkan Anna pulang dan melakukan rawat jalan, keajaiban itu mulai datang. Anna, yang sedang bermain dengan kedua saudarinya di taman rumah, memanjat ke atas pohon tua yang besar. Namun kemudian, Anna jatuh ke dalam lubang di dalam batang pohon tersebut, lalu mengalami koma. Setelah memanggil polisi dan tim penyelamat, mereka berusaha selama berjam-jam untuk mengangkat tubuh Anna dari dalam batang pohon tua tersebut. Anna segera dilarikan ke rumah sakit. Ini adegan terpanik dan menegangkan sih.
Di rumah sakit, pihak dokter kebingungan karena gak ada indikasi patah tulang, pendarahan, memar, dan lain-lain. Anna terbangun dari koma seperti biasa saja. Ajaib? Banget. Aneh? Jelas. Sulit dipercaya. Padahal, ia sedang dalam kondisi kritis karena penyakit di saluran cernanya. Malah, kondisi Anna berangsur membaik, buncit perutnya mulai kempis, dan setelah diperiksa oleh Dokter Nurko, tiba-tiba penyakitnya hilang. Anna dinyatakan sembuh begitu saja.
Anna bercerita, waktu jatuh ke dalam lubang pohon dan mengalami koma, ia berkomunikasi dengan sosok yang ia yakini adalah Tuhan. Ia ingin tinggal di sana karena sudah menyerah dengan hidupnya yang kritis, tapi Tuhan mengarahkannya untuk kembali dan berjanji bahwa semua akan baik-baik saja. Anna merasa bahwa ia kembali hidup normal karena telah dipilih untuk menyampaikan sebuah pesan penting dari Tuhan tentang keajaiban ini, yaitu tentang sebuah keyakinan.
MAKNA PENTING DARI FILM MIRACLES FROM HEAVEN
Setelah kesembuhan Anna yang seperti keajaiban, Anna mulai dibicarakan oleh banyak orang dan beritanya tersebar di mana-mana. Pada suatu kesempatan, Christy pun menyampaikan speech di altar gereja, tentang rasa bersyukurnya karena peristiwa ini masih sulit dipercaya, tapi nyata terjadi dalam keluarga mereka. Speech-nya bikin merinding dan pengin nangisss.Pesan yang dikatakan oleh Christy benar-benar menyentuh hati. Meskipun setting ceritanya beragama Kristen, tapi pesan tentang keyakinan dengan keberadaan Tuhan serta segala keajaibannya juga dapat diimplementasikan ke semua orang tanpa memandang perbedaan agama. Kita semua kadang lupa bahwa Tuhan sering mengajak kita berbicara dengan cara yang gak diduga, tanpa berkata-kata dengan wujud nyata, tapi di dalam hati kita tetap bisa merasakan-Nya.
Selain membahas tentang sisi religius, film ini juga mengajarkan tentang kekompakan keluarga. Ketika Christy berjuang menyembuhkan Anna hingga nekat bolak-balik ke Boston, Kevin Beam mengambil alih dengan mengurus dua putri lainnya di rumah sambil bekerja sebagai dokter hewan di klinik yang ia buka. Mereka semua gak pernah berhenti memberikan support kepada Anna. Ketika Anna dianggap memiliki alergi laktosa dan gak bisa makan pizza sementara waktu, semua keluarganya juga rela gak makan pizza dan menunggu sampai Anna sembuh, supaya bisa makan pizza bersama-sama. Ketika keuangan mereka mengalami kesulitan karena biaya pengobatan yang mahal, Christy dan Kevin gak pernah gagal menjaga kebersamaan dan keharmonisan rumah tangganya.
Kondisi Anna Beam yang asli saat menjalani pengobatan, dan seluruh anggota keluarga Beam yang berfoto di depan pohon besar tempat Anna jatuh. Ditayangkan di akhir film. |
Bagaimana cara kamu memandang keajaiban? Percayakah kamu akan keajaiban yang dikirim oleh Tuhan untuk kita semua? Semoga kita semua masih memiliki keyakinan dengan cara masing-masing, bahwa Tuhan ada di antara kita semua.
Kalau kamu punya rekomendasi film lain, yuk tulis di kolom komentar. Biar bisa saya tonton kalau lagi ada waktu luang. 😊
Kalau kamu punya rekomendasi film lain, yuk tulis di kolom komentar. Biar bisa saya tonton kalau lagi ada waktu luang. 😊