Review: Pengalaman Menggunakan Menstrual Pad
Hello!
Hari ini saya akhirnya menstruasi guyssss setelah menunggu keterlambatan selama sembilan hari wowww. Hampir aja rasanya mau beli testpack karena insecure hahahaha, soalnya saya masih belum siap untuk hamil lagi dan merasa kayaknya main aman deh kemarin masa sih bisa kecolongan? 🤣🤣🤣 dan ternyata yaa cuma telat ajaaaa, tapi lama banget sampai sembilan hari padahal biasanya cuma 2-3 hari aja.
Oke anyway, berhubung lagi menstruasi, saya jadi kepikiran untuk tulis review dan pengalaman saya menggunakan menstrual pad. Apa sih menstrual pad ituuuu?
Nah, ini dia penampakannya:
Jadiii... menstrual pad adalah pengganti disposable sanitary pad alias pembalut sekali pakai, yang bisa dicuci dan digunakan berulang kali, gak langsung buang gitu aja lalu jadi sampah. Saya agak lumayan nyesel karena baru dapat pencerahan untuk menggunakan menstrual pad di umur saya yang sudah lebih dari 1/4 abad ini, karena itu artinya saya udah pakai disposable sanitary pad selama puluhan tahun dan menjadi salah satu penyumbang sampah di Indonesia yang tidak bisa terurai huhuhu. Tapi yasudahlah, saatnya saya sadar dan melakukan sesuatu untuk berupaya mengurangi sampah yang dihasilkan dari diri saya sendiri. FYI, disposable sanitary pad itu adalah salah satu jenis sampah yang membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai, bahkan lebih lama daripada botol plastik loh. NAHLOH! (Sumber: Instagram Story @sustaination)
Jadi, saya memang berniat untuk mengganti pembalut sekali pakai dengan menstrual pad karena saya belum berani pakai menstrual cup walaupun sudah baca banyak sekali review yang menenangkannnn hahaha. Tapi, setelah saya melahirkan dan nifas, saya lama sekali gak mens, sampai akhirnya setelah anak saya hampir masuk di tahun kedua, barulah saya mens hahaha lama bangettt. Akhirnya buru-buru deh saya beli di Shopee pakai instant delivery dan sampai sekarang, sudah lima kali menstruasi, akhirnya saya bisa tulis review sekarang tentang penggunaan menstrual pad ini, karena sangat yakin, bahwa ini adalah salah satu opsi terbaik untuk mulai beralih dan tidak menyampah.
Menstrual pad yang saya gunakan ini mereknya GG. Saya gak tahu banyak merek lain, tapi kayaknya ada banyak sekali merek menstrual pad, bahkan lokal punya, yang bisa jadi pilihan. Silakan cari review-nya di Google sendiri ya. Nah, GG ini memiliki dua lapisan dan tanpa inner tambahan, jadi langsung dijahit jadi satu gitu ya, tapi menurut saya, tidak mengurangi kualitas penyerapan darah menstruasi. Lapisan dalam terbuat dari microfleece, sangat lembut dan nyaman digunakan, serta breatheable. Sedangkan lapisan luar terbuat dari Polyurethane Laminate/PUL (0,8 mil) yang waterproof dan dapat mencegah kebocoran. So far, saya gak pernah tembus selama menggunakan menstrual pad, bahkan saat malam hari dan di hari pertama yang notabene arusnya masih sangat deras. Yang bikin nyaman lagi, menspad memiliki kancing di bagian sayapnya untuk mengunci di celana dalam, jadi mencegah geser atau terlipat dan menyebabkan kebocoran. Beda banget deh sama kalau kita pakai pembalut biasa yang sayapnya gak nempel kuat di celana, sering kelipet dan nyelip akhirnya pembalutnya geser lalu bocor deh.
Lapisan microfleece-nya lembut banget yaa.
Kancingnya sangat kuat dan gak gampang lepas.
Terus cara penggunaannya gimana?
Sama persis kok kayak pakai pembalut biasa. Diganti setelah pemakaian beberapa jam atau kalau sudah terasa penuh, lalu dicuci aja langsung. Yang paling disarankan adalah mencuci tanpa menggunakan sabun/deterjen dengan pewangi, pelembut, serta pemutih, karena residu deterjen dianggap dapat merusak lapisan penyerap pada menstrual pad, sehingga nantinya lapisan tersebut lama kelamaan tidak dapat menyerap cairan darah menstruasi secara maksimal. Tahu kan, kalau residu deterjen dapat tetap menempel di kain, meskipun sudah dibilas berkali-kali dengan air hangat? Nah, residu deterjen tersebut juga bisa membuat area vital alergi atau kemerahan atau gatal-gatal jika tidak cocok dengan penggunaan deterjennya. Lalu paling aman pakai apa dong? Ada yang bilang pakai deterjen khusus clodi dan pakaian bayi, tapi ada juga yang beranggapan bahwa deterjen tersebut tetap meninggalkan residu, walaupun mungkin tidak sebanyak residu deterjen biasa. Ada juga yang menyarankan dicuci dengan menggunakan lerak, atau ya direndam aja pakai air hangat lalu dibilas seperti biasa. Takut masih bau amis karena gak pakai pewangi? Tenang, darah menstruasi gak sebandel itu kok hilangnya, bau amisnya pun gak ada setelah dicuci. Kalau nodanya susah hilang, bisa direndam di air campuran white vinegar dan baking soda. Untuk metode ini, saya belum pernah coba, karena di rumah gak nyetok white vinegar dan baking soda, dan lerak juga (tapi soon saya memang ada rencana untuk membelinya). Nah, saya pribadi masih mencuci dengan deterjen biasa setiap saya mau ganti menstrual pad yang baru, lalu langsung jemur. GG menstrual pad ini cepet banget kering loh, I'm happyyyy! Kebetulan, saya juga gak ada keluhan apa-apa di area vital selama ini. Untuk menyiasati residu deterjen yang mungkin tersisa, setiap bulannya, setiap selesai masa menstruasi, saya langsung melakukan stripping. Sama seperti apa yang selalu saya lakukan dengan clodi dan training pants milik Biandul. Setiap bulan atau maksimal dua bulan sekali harus dilakukan stripping.
Ini penampakan lerak yang bisa digunakan untuk mencuci menstrual pad. Sumber gambar ambil dari Google.
Step by step melakukan stripping. Sumber gambar ambil dari Google.
Gimana sih, caranya stripping?
Direndam dengan air hangat/panas, lalu dicuci dan bilas seperti biasa dan dijemur. Tanpa sabun, tanpa pemutih, tanpa pelembut/pewangi. Kalau clodi dan training pants Biandul masih sering meninggalkan bau pesing, makanya saya harus sering-sering stripping. Mungkin karena residu itu juga kali ya. Nah, tapi GG menstrual pad ini gak pernah kecium amis sama saya. Yaa, paling ada nyisa noda coklat yang samar banget, cuma keliatan kalau kita lihat dari dekat banget aja gitu. Sisanya aman banget. Kalau mau aman cuci pakai lerak boleh banget loh karena bisa memperpanjang umur penggunaan menstrual pad. Untuk metode pencucian pakai lerak boleh cari di Google sendiri.
Berapa lama menstrual pad bisa digunakan?
3 tahun, 7 tahun, bahkan saya pernah dengar ada yang masih bisa dipakai hingga 10 tahun! Waw! 10 tahun gak pakai pembalut sekali pakai tuh sungguh sebuah langkah penghematan pengeluaran lohhh! Belum lagi juga ikut partisipasi dalam mengurangi sampai yang sulit terurai. Bayangin aja berapa buah kamu membutuhkan pembalut, kalau masa menstruasi kamu sekitar 7-8 hari? Dengan menstrual pad, kamu cuma beli satu kali untuk penggunaan bertahun-tahun, berpuluh-puluh kali menstruasi. Asal penggunaan dan cara mencucinya bisa apik, pasti menstrual pad akan bisa digunakan terus selama bertahun-tahun, just like your whole clothes. No more buying disposable sanitary pad! Byeee...
Berapa harga satuannya?
Gak mahaaaal... Asli! Untuk ukuran menstrual pad yang paling kecil, seukuran pantyliners, bisa kamu dapatkan seharga Rp20,000. Lalu untuk ukuran medium, seukuran pembalut harian, harganya sekitar Rp30,000. Dan untuk night mode yang lebih panjang lagi ukurannya, harganya sekitar Rp40,000. Kamu bisa aja dapetin harga yang lebih murah atau mahal, tergantung diskonan atau mungkin merek yang berbeda. Murah kaaaaannn. Nah, karena gak mungkin cuma nyetok 1 buah doang, kita harus beli banyak dulu doong? Gapapa modal agak besar di awal, tapi kan setelahnya gak perlu beli-beli lagi.
Harus nyetok berapa buah?
Tergantung kebutuhan, beb. Kalau saya, mungkin akan lebih banyak butuh yang day mode, apalagi kalau di hari pertama lagi heavy banget, pasti akan lebih sering ganti pembalut daripada di hari ke-4 atau 5, dst. Jadi saya beli 4 day, 2 night, dan 2 pantyliners. Nanti beli lagi kalau ternyata dirasa kurang. Tapi ternyata karena GG menstrual pad ini cepet banget kering pas dijemur, saya jadi merasa cukup punya segitu aja. Karena hari ini pakai dan cuci, besok pakai yang lain dan yang kemarin dicuci udah kering dan siap dipakai lagi. Begitu terus setiap hari selama masa menstruasi. Apalagi saya lebih banyak di rumah dan jarang ke mana-mana yang sampai seharian di luar rumah gitu kan. Nginep-nginep atau liburan selama tanggal menstruasi aja belum pernah selain ke rumah Ibu saya. Kebutuhan ini akan sangat berbeda untuk kalian yang sangat tinggi tingkat mobilitasnya atau pekerja kantoran.
Gimana untuk wanita kantoran yang seharian ada di luar rumah dan gak bisa nyuci langsung?
Tiap mau ganti menspad, yang kotor taruh dulu di sanitary napkin bag (alias pouch untuk nyimpen menspad yang kotor sementara), ada juga kok yang jual banyaaakk banget, boleh cari sendiri yaah.
Contoh sanitary napkin bag yang diambil dari salah satu toko di Shopee:
Nanti sampai rumah baru deh rendam pakai white vinegar dan baking soda trs cuci dan jemur. Tapi jadinya musti nyetok lebih banyak lagi karena seharian aja kita bisa ganti berapa kali yakan? Apalagi di hari pertama dan kedua yang lagi heavy banget. Memang, jadinya akan agak ribet dan extra effort, but I prefer doing this dibanding bayangin berapa banyak sampah pembalut kotor dari 1 wanita aja selama seminggu menstruasi? Dikali ada berapa juta wanita subur yang masih aktif menstruasi di negeri ini? Wkwk pusing ya mikirinnya berat banget 🤣🤣🤣 Tapi ya namanya perubahan memang akan butuh lebih banyak usaha karena meninggalkan yang instan. Again, ini harus disesuaikan dengan kondisi kalian ya. Kalau memang dirasa belum mampu, ya nabung aja dulu sampai kebeli. Jangan maksa. Kalau di rumahnya, akses air bersih sulit, juga jangan memaksakan untuk menggunakan menstrual pad, karena kalau treatment pencuciannya gak bisa bersih dan malah menimbulkan penyakit di area vital, lebih repot lagi loh. Jadi, cobalah untuk membuat perubahan saat kita memang sudah siap dan mampu. Bukan cuma karena ikut-ikutan orang karena lagi hype, atau malah gak dipelajarin dulu cara-caranya lalu malah jadi pake dengan cara asal. Nooo...
Kayaknya udah kepanjangan deh pembahasan kali ini, hehe. Maaf yaa kalau lebih banyak basa-basi dan curhatnya, tapi semoga manfaatnya lebih banyak lagi :) Saya akhiri dengan kesimpulan plus dan minusnya yaa untuk penggunaan menstrual pad kali ini. Semoga bisa membantu!
(➕) Kelebihan penggunaan menstrual pad
- Dapat mengurangi sampah pembalut sekali pakai.
- Dapat menghemat anggaran pengeluaran, karena hanya butuh sekali beli saja.
- Dapat digunakan berkali-kali selama bertahun-tahun.
- Treatment dan pencucian sangat mudah.
- Tidak meninggalkan bau amis setelah dicuci, noda darah menstruasi juga mudah hilang.
- Cepat kering saat dijemur.
- Terdapat kancing di bagian sayap yang bisa mengunci di celana dalam, sehingga mencegah kebocoran.
- Tekstur kain lembut dan breatheable, rasanya gak kayak pakai pembalut, gak ganggu.
- Gak pernah bocor dan nembus ke celana/baju luar.
- Harga relatif murah dan mudah dicari di online shop.
- Bisa dilipat sehingga ukurannya kecil dan tidak memakan banyak tempat.
(➖) Kekurangan penggunaan menstrual pad
- Agak lebih ribet karena harus dicuci dan jemur dulu setiap mau ganti pembalut baru, tidak seperti pembalut sekali pakai yang bisa langsung buang.
- Modal awal pembelian agak mahal karena harus nyetok beberapa buah untuk ganti-ganti sehari-hari.
So far, saya coba ingat-ingat lagi tapi gak kepikiran lagi kekurangan menstrual pad selain dua poin di atas. Mungkin akan saya update kalau tetiba kepikiran lagi nanti. See? Lebih banyak banget kelebihannya kan daripada kekurangannya? Buat yang udah yakin mau beralih, semoga dilancarkan dan istiqomah sama pilihannya yaa! (Jih kayak lagi ngajak orang nutup aurat aja hahahaha). Dannnn, terima kasih telah mau berusaha untuk mengurangi sampah :)
Sampai jumpa di tulisan berikutnya!
Cheers.
Tags:
less waste journey
product
23 comments
jaman dulu awal-awal menstrusi di kampung pas kelas 6 SD, aku udah diajarin pake kain buat menstrual pad sama mamakku mba, barulah beranjak remaja dan sekolah ke kota ganti jadi pembalut, dan sekarang trend nya kembali ke menstrual pad yaa
ReplyDeleteWah aku belum pernah diajarin pakai kain, apa sih itu namanya tampon ya Kak? Hahaha. Iya nih, udah trend-nya pakai menspad dan menscup tapi aku belum berani pakai menscup.
DeleteDuh saya malah menginginkan bisa segera hamil lagi lho. Tapi datang bulan tiap Minggu terakhir selalu saja rutin tiba. Yah mungkin blm saatnya aja ya...
ReplyDeleteSemoga disegerakan ya Mom harapannya, aamiinn 😊
DeleteProduk yang sangat menarik karena bukan sekali pakai. Jadi ndak dibuang begitu saja setelah dipakai. Sehingga tidak mengotori lingkungan.
ReplyDeleteIyaaa, tujuannya buat mengurangi sampah pembalut, karena gak bisa terurai dan didaur ulang Kak.
DeleteLebib ramah lingkungan y sebenarnya. Tapi bicara ruwet dan prosedur yanh gak singkat memang bikin keder.
ReplyDeleteTapi dari sisi kesehatan ini jauh lebih sehat ya?
Iyaa memang agak memakan banyak waktu karena mesti cuci jemur setiap ganti, tapi jadinya hemat karena gak perlu beli2 pembalut trs setiap bulannya hehe.
DeleteKalau untuk beberapa orang ada yang alergi terhadap bahan2 yg ada di dalam pembalut sekali pakai Kak, jadi bikin vagina gatal/ruam. Kalau pembalut kain kan gak ada bahan2 lainnya, cuma kain biasa aja jadi lebih dirasa aman dan gak takut alergi/iritasi, asal penggunaannya steril aja 😊
Mantab. Bagus sekali. Luar biasa. Semangatttt. Saya mendapatkan banyak inspirasi dari tulisan ini.
ReplyDeleteThank you Kak 😊
DeleteAku suka sekali kalimat ini: "Jadi, cobalah untuk membuat perubahan saat kita memang sudah siap dan mampu. Bukan cuma karena ikut-ikutan orang karena lagi hype, atau malah gak dipelajarin dulu cara-caranya lalu malah jadi pake dengan cara asal." :D
ReplyDeleteBtw, dlu zaman aku SMP udah pake handuk kain untuk pembalut wanita yg harus bolak-balik dicuci karena belum banyak yg jual pembalut sekali pakai kayak sekarang. Ternyata sekarang balik lagi ya ke pembalut seperti zaman jadul hihiii...
Makasiiih Kakk 😊
DeleteHihi iyaaa nih, balik lagi ya ke kebiasaan lama. Sebenarnya kehidupan orang2 zaman dulu tuh memang banyak yang perlu ditiru karena lebih banyak pakai bahan/barang yg ada aja di rumah. Zaman skrg semua makin serba instan jadi banyak produk buatan yang cuma sekali pakai deh biar gak ribet. Udah gt aktivis lingkungan kan jg udah mulai kenceng2 menyuarakan tentang gaya hidup minim sampah 😉
Sebagai laki-laki, saya baru tahu tentang ini. Ternyata ada juga ide atau kreasi untuk membuat produk menstrual pad yang bukan untuk selali pakai ya. Terima kasih informasinya, Kak.
ReplyDeleteSalam hangat. :)
Sama-sama, Kak. Bisa loh buat kasih inspirasi ke pasangannya. Siapa tau tertarik dan bisa diterapin juga hehe
DeleteAku bangeeet ini!
ReplyDeleteAku sejak kecil tidak terlalu terbiasa menggunakan pembalut yang di toko karena gampang gatel entah kenapa
sama Ibuk dibuatin menstrual pad khusus, dan aku diajarin cuci jemurnya hingga tak ada yang "ngeh" gitu
Gemes banget ibunyaaa 😍 aku juga sering gatal2 kalau pakai pembalut sekali pakai, tapi gak parah sih. Yang paling bikin gak betah itu karena lemnya gak terlalu nempel ke celana jadi pembalutnya suka geser/kelipet dan sering tembus deh. Menstrual pad ini pakai kancing asli gak pernah tembus2 lagi aku seneng bgt haha 🤣
DeleteKelihatan nya tipis yaa mba dibagian lapisannya itu.
ReplyDeleteMgkn bagi yg mens dikit boleh nii rekom. Tapi buat yg mens nya baru 1/2 hari kayaknya gk nyaman ya, tembus gk mba?
Wlpn di klaim gk tembus dan gk bocor, pas dipake malah sebaliknya kan ��
Keliatannya emang tipis Kak, tapi sebenernya tebel dan aman banget kok. Aku juga mens-nya hari 1-2 banjir banget tapi udah 2 tahunan pakai gak pernah tembus. Kalau emang heavy banget dan takut bocor di bagian belakang, bisa pakai yang night juga buat siang hari. Gak bakal tembus Kak hehehe
DeleteAku juga pakai menspad mba. Udah ganti 2 merek. Pertama merek (lupa namanya), yuspin, dan baby land. Paling suka merek baby land. Tipis, cepat kering . Semoga kita konsisten pakai menspad demi menjaga bumi ya. Aamiin.
ReplyDeleteSalam kenal dari anggota bloggerhub ^^
Wah, aku waktu itu cuma tau merek GG aja terus langsung beli dan masih aman bagus banget sampai sekarang udah hampir 2 tahun pakai. Mau beli lagi tapi rasanya masih cukup pakai yang sekarang dipunya, jadi belum ada rencana beli lagi. Tapi boleh nih kalau nanti semisal udah ada yang rusak dan musti beli lagi, bakal coba merek lain hihi.
DeleteThank you rekomendasinya ya, Kak. Salam kenal juga sesama anggota BloggerHub! 😉
Aku juga jadi ingin coba menspad. Sama juga belum bernyali memakai mens cup hehehe.
ReplyDeleteAyo coba, Kak. Beli aja dulu 3 buah buat coba pakai di hari pertama dan kedua mens, diselang-seling sama pembalut disposable biar tau perbandingan experience-nya.
DeleteKalau dirasa nyaman, baru deh beli lagi beberapa buah yang sekiranya bisa cukup untuk dipakai selama menstruasi. Kalau aku, sekarang punya 8 buah buat menstruasi 7-8 hari cukup banget hihi 😅
mbak makasih rekomendasinya aku belum pernah coba nih
ReplyDeleteasik banget ya, kita jadi nggak banyak buang sampah
kepo-kepo cari ah
Thank you for meeting me here! Hope you will be back soon and let us connect each other 😉