Manajemen ASIP (PART 2/3)
Halo, Moms!
Ada yang udah nungguin tulisan series Manajemen ASIP dari saya, nggak? Nggak yah? Wkwk. Gapapa sih, saya share sebisanya yang pernah saya baca dan lakukan, supaya bisa jadi bahan pelajaran buat ibu/calon ibu yang mau sukses ASI sampai anaknya dua tahun. Kita lanjutin yuk seri ke-2 dari episode Manajemen ASIP! Btw, saya masih full ASI dan sekarang anak saya udah menuju 20 bulan loh. Sebentar lagi nyapih huhu *drama*
So, here we go, Mommies!
Namanya jadi ibu baru, apalagi working mom, pasti akan bingung gimana caranya bisa tetap kasih ASI ke baby walaupun masih juga harus sambil bekerja ke luar rumah. Nah, sekarang udah banyak banget ilmu ASI yang bisa diterapkan loh! Walaupun kedengerannya agak ribet, trust me... ini sebenernya sederhana. Apalagi kalau nanti udah menjalaninya setiap hari. Kunci utama adalah: KONSISTEN dan PERCAYA.
Konsisten bahwa ibu mau tetap memberikan ASI untuk anak, dan percaya bahwa ibu bisa memberikan ASI untuk anak. Karena sesungguhnya ASI itu adalah hak anak, sehingga selagi kita bisa kasih, ya kita WAJIB kasih. Kecuali ada indikasi medis atau keadaan yang mungkin tidak membolehkan ibu memberikan ASI, baik sementara atau seterusnya, then you need the second plan: Sufor. It's okay. Sufor bukan racun kok, Bu. Ada kalanya kita perlu kasih sufor tapi, again, untuk kondisi tertentu ya. Selagi masih bisa ASI, ya mari berjuang bersama untuk mengASIhi! ❤️
Cara memberikan ASI pun bisa ada 2 cara ya:
1. Direct breastfeeding
2. Kasih ASIP (ASI perah), pakai pumping.
Ibu yang tidak bisa menyusui secara langsung karena beberapa hal, bisa tetap memberikan ASI dengan cara menyediakan ASI perah di rumah, melalui teknik pompa (pumping), lalu susui dengan media seperti cup feeder, pipet, sendok, gelas, dot, dll. Nah, dalam hal ini, ibu perlu belajar cara menyimpan ASI di rumah agar bisa diberikan ke anak, karena nyimpennya gak bisa sembarangan loh, Bu! Perbedaan suhu dan waktu menjadi faktor utama yang dapat mempengaruhi kelayakan ASI untuk diberikan pada anak. Yuk, kita bahas satu-satu :)
A. Tabel Manajemen ASIP
Tabel manajemen ASIP ini saya rangkum dari beberapa sumber, di antaranya: kellymom.com dan IG @asiku.banyak.
ASIP fresh adalah ASI segar yang baru saja selesai dipompa. Jika ASI berada di suhu ruangan setelah selesai dipompa, paling ideal dapat diberikan ke anak maksimal 4-8 jam (sesuai suhu ruangan). Setelah itu, sebaiknya tidak diberikan lagi, apalagi jika sudah terkena liur bayi (sudah diberikan ke bayi melalui media gelas, dot, dll, sebaiknya tidak dimasukkan ke kulkas lagi ya). Kalau saya dulu tidak lebih dari 4 jam pasti langsung ganti ASIP baru. Tapi kalau ambil dari kulkas kan biasanya per 100ml, jadi setelah dihangatkan, biasanya langsung diminum habis sama baby, jadi gak ada sisa untuk disimpan lagi. Lalu beberapa jam ke depan hangatkan 100ml lagi untuk sesi menyusui berikutnya.
ASIP beku yang dicairkan adalah ASIP fresh yang telah dibekukan di freezer, lalu dicairkan untuk diberikan ke baby. Sebaiknya tidak dibekukan lagi ya jika sudah dicairkan. Itulah mengapa penyimpanan ASIP dibagi per 100ml untuk sekali sesi menyusui agar tidak terlalu banyak sisa jika baby sudah kenyang menyusu. Saya pakai kantung ASI dan botol kaca untuk ASI yang ukurannya sama-sama 100ml. Jadi kalau sekali pumping bisa dapat sekitar 500ml itu berarti dibagi menjadi 5 botol/kantung ASI. Cara mencairkannya:
Dari freezer, turunkan dulu ke chiller, tunggu hingga mencair
Setelah mencair, baru hangatkan di suhu ruang, atau rendam dengan air hangat, atau masukkan ke bottle warmer hingga suhunya menjadi hangat kuku untuk diminum ke baby. Kalau baby suka ASIP dingin, gapapa banget loh langsung dikasih.
Media penyimpanan ASIP (paling baik) bisa dengan 2 cara:
1. Dengan kantung ASI, banyak sekali merek yang dijual. Dulu saya pakai Gabag.
• Kelemahan: kantung ASI hanya bisa sekali pakai lalu buang, sehingga kita harus beli ulang terus jika stok sudah habis.
• Kelebihan: muat banyak jika ditata di cooler bag atau kulkas, karena bentuknya yang ramping dan efisien.
2. Dengan botol kaca ASI ukurannya 100ml. Saya juga beli sekitar 50an botol.
• Kelemahan: tidak muat banyak jika ditata di cooler bag atau kulkas, karena bentuknya yang tidak ramping. Jadi kalau pakai kantung ASI bisa muat 9 kantung di cooler bag, kalau pakai botol kaca hanya muat 6 botol saja. Tiap malam juga harus siap capek cuciin botol ASI yang kotor, lalu disteril, baru bisa digunakan lagi untuk menyimpan ASIP baru.
• Kelebihan: awet banget karena hanya sekali beli dan bisa digunakan berulang kali. Harga pun jauh lebih murah daripada kantung ASI.
B. IMPORTANT THINGS!
Menyimpan ASIP memang tricky buat yang belum paham, makanya saya baca dan cari tahu berulang-ulang bahkan sejak saya hamil 4 bulan. Tiap malam jadi bacaan pengantar tidur sampai saya khatam dan merasa yakin bahwa nanti saya bisa menyediakan ASIP di rumah untuk Biandul selagi saya kerja di kantor. Semata-mata karena saya mau berusaha kasih ASI ke Biandul semampu saya, semaksimal yang bisa saya lakukan. Makanya, baca-baca ini tuh gak bisa sekali baca langsung paham, karena ternyata prakteknya di awal-awal memang agak keliatan bikin pusing. Tapi, again, lama-lama gampang banget kok menyesuaikannya. Jangan lupa ya komunikasikan juga ke orang rumah supaya mereka bisa bantu kasih ASIP ke baby dengan cara yang tepat, selagi kita sedang tidak bisa memberikan ASI secara langsung.
Setelah tau cara menyimpan ASIP sesuai suhu dan tempatnya, ada beberapa HAL PENTING yang perlu diketahui agar ASIP layak disajikan untuk baby. Selamat menyimak!
1. Flow penyimpanan ASIP.
Dulu, saya selalu usahakan kasih ASIP fresh dulu, lalu selang-seling dengan ASIP beku, karena kualitas ASIP fresh lebih baik daripada yang beku, tapi ASIP beku masih tetap layak diberikan kok :) ASIP fresh yang sudah hampir 3 hari di dalam kulkas dan belum terminum, saya masukkan ke freezer, tapi Biandul tetap minum ASIP fresh yang masih cair di kulkas. Jika cadangan ASIP fresh sudah menipis, baru cairkan ASIP beku, sampai cadangan ASIP fresh bertambah dan jumlahnya aman. Lalu, bekukan lagi ASIP fresh yang belum terminum sejak 3 hari setelah pemerahan. Begitu terus perputaran ASIP.
Oiya, saya pakai kulkas satu pintu dan tidak menyimpan bahan makanan/sisa lauk yang menyebabkan aroma tercampur di dalam kulkas ya, karena akan berpengaruh juga terhadap kualitas ASIP. Kalau ada pun, sisa lauk/makanan tersebut saya simpan dalam kotak tertutup agar aromanya tidak bercampur dan menjadi tidak sedap karena lumayan membuat aroma ASIP juga terganggu. So, please make sure that you can keep your refrigerator clean.
Kalau kulkasmu memang dipakai untuk menyimpan bahan makanan/sayur yang terlalu penuh dan khawatir memengaruhi aroma ASIP, kamu bisa sewa freezer/kulkas khusus ASI. Ada banyaakk banget kok. Tapi, coba pertimbangkan keputusan lainnya juga yah dengan suami dan keluarga lain :)
2. Mencairkan, membekukan, dan mencampur ASIP.
ASIP fresh, yang baru selesai diperah, biasanya hanya bertahan sekitar 4 jam untuk dikonsumsi, maka sebaiknya jangan tunda masukkan ASIP ke kulkas segera setelah selesai pumping ya. Jika hasil pumping kamu 550ml, dan kamu memakai kantung ASI per 100ml, maka akan menghasilkan 5 kantung full dan 1 kantung isi setengah. Nanti pada sesi pumping berikutnya bisa dicampur ASAL suhunya harus sama juga dan TIDAK LEBIH DARI 24 JAM. Misal ASIP pada sesi pumping sebelumnya sudah suhu ruangan maka bisa langsung campur dengan ASIP sesi pumping berikutnya karena hanya beda 3 jam saja. Kalau ASIP sudah masuk ke kulkas, maka ASIP yang baru selesai diperah bisa dimasukkan ke dalam kulkas dulu selama beberapa jam baru kemudian dicampur. Saya sering melakukan ini agar menghemat botol ASIP supaya bisa saya gunakan untuk sesi pumping berikutnya. Jadi semua botol ASIP terisi 100ml untuk sekali porsi minum.
Lalu, kalau mau mencairkan ASIP beku, usahakan jangan langsung masukkan ke warmer, atau lebih parahnya lagi direndam di air mendidih karena perubahan susu yang mendadak akan merusak komponen ASIP. Yang sebaiknya bisa dilakukan adalah turunkan dulu ke chiller atau kulkas bawah hingga ASIP mencair semua, lalu baru hangatkan atau bisa langsung kasih ke baby kalau doyan dingin (Biandul sering gak sabaran akhirnya dikasih ASIP dingin dan dia doyan loh hehe).
Hal yang sama bisa dilakukan juga untuk membekukan ASIP ya. Bisa taruh di kulkas bawah/chiller dulu hingga suhunya dingin baru dipindah ke freezer agar tidak terjadi perubahan suhu yang mendadak/ekstrem.
3. ASIP memiliki dua lapisan, tapi usahakan untuk tidak dikocok agar dua lapisan tersebut tercampur ya. Cukup digoyang pelan-pelan saja. Lapisan itu disebut Hindmilk dan Foremilk dan itu wajar adanya, bukan karena ASIP-nya rusak. Akan saya bahas di tulisan berbeda nanti.
Nah, kayaknya segini dulu yah tulisannya. Lanjut di postingan lainnya ya, karena selain akan membahas hindmilk dan foremilk, saya juga akan membahas RUMUS PUMPING loh. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
Tags:
parenting & family
0 comments
Thank you for meeting me here! Hope you will be back soon and let us connect each other 😉