Manajemen ASIP (PART 1/3)
Halo! Apa kabar?
Jadi gini, saya punya banyak refrensi tentang manajemen ASIP yang mau saya share di Blog, karena menurut saya hal ini sangat penting apalagi untuk working mom. Pemberian ASI merupakan salah satu hal penting karena ASI adalah hak anak ya, jadi, kita sebagai orangtua diharapkan mampu memberikannya hingga usia anak dua tahun. Apalagi banyak sekali manfaat yang diberikan oleh ASI, mulai dari sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, pemberian nutrisi yang tepat, hingga bonding yang kuat terhadap ibu dan anak karena momen menyusui adalah momen paling romantis dan menyenangkan. Setuju kan? Nah, tapi saya bukan berarti men-judge ibu yang tidak memberikan ASI ya, karena biar bagaimana pun, banyak orangtua dengan kondisi medis tertentu yang tidak bisa memberikan ASI ke anaknya, tentu hal ini berbeda kasus dari yang ingin saya share di sini. Jadi, akan lebih baik jika pengetahuan tentang ASI dipahami sejak anak masih di dalam kandungan agar setelah melahirkan, kita sudah lebih paham tentang apa yang harus dilakukan untuk membuat ASI kita cukup sebagai makanan utama anak di usia enam bulan pertamanya, sebelum anak diberikan MPASI. Apalagi jika ibu sambil bekerja, bukan tidak mungkin loh tetap memberikan ASI pada si Kecil. Saya working mom hingga Bian berumur tujuh bulan, lalu resign dan bisa direct breastfeeding hingga sekarang umur Bian 18 bulan, semoga bisa hingga dua tahun ya. Perjalanannya tinggal sedikiiit lagi huhuhu lalu melow.
Meskipun pengetahuan tentang ASI sudah saya pelajari sejak masa kehamilan, ternyata semua itu tidak menutup kemungkinan saya memiliki beberapa kendala selama menyusui, seperti ASI saya tidak langsung keluar setelah melahirkan, sempat kena clogged duct hingga meriang (tapi untungnya tidak sampai mastitis), sampai penurunan produksi ASI di salah satu payudara. Belum lagi Bian sempet bingung puting, duh pucing lol.
Jadi, saya mau share tentang apa aja yang saya pernah tau tentang ASI dan manajemen ASIP untuk stok di rumah. Ini akan jadi bekal yang paling penting banget khususnya untuk working mom ya karena penyimpanan ASIP itu lumayan rumit tapi sesungguhnya sederhana kalau sudah dipelajari dari dasarnya. Nah akan ada banyak banget poin penting yang mungkin belum banyak diketahui orang, jadi mudah-mudahan artikel ini bisa membantu hehe.
Pada tulisan saya kali ini, sebelum kita mengenal lebih jauh tentang manajemen ASIP, saya akan membahas tentang beberapa poin penting mengenai ASI:
- Cara kerja produksi ASI
- Yang bisa terjadi dalam 0-7 hari pertama saat nifas
- Stimulasi LDR (Let-down reflex)
- Cara membuat produksi ASI jadi banyak
Sudah siap? Yuk mulai!
A. Cara kerja produksi ASI
Dimulai dari conception, yaitu masa kehamilan, saat menginjak usia 16-22 weeks, tubuh sudah siap-siap memproduksi ASI. Jadi setiap ibu memang sudah pasti punya ASI ya karena memang ada hormon Prolactin di dalam tubuh yang menyiapkan produksi ASI ini, yang nantinya hormon tersebut akan dilepas setelah ibu melahirkan dan plasenta keluar dari rahim. Nah, saat melahirkan, hormon Progesterone (hormon kehamilan) akan menurun drastis dan hormon Prolactin (hormon pembuat ASI) akan meningkat. Makanya ASI akan keluar setelah ibu sudah melahirkan, walaupun banyak juga loh yang ASI-nya sudah keluar bahkan saat masih hamil. Saya termasuk yang kurang beruntung karena ASI-nya tidak langsung keluar setelah melahirkan. Saya baru bisa kasih ASI ke Bian di hari ke-4 setelah pulang dari RS. Apa kasih sufor dulu waktu 3 hari pertama? Hampir. Tapi gak jadi. Karena saya yakin kalau saya harus kasih ASI pertama saya yang mengandung kolostrum (karena ini PALING PENTING yang dibutuhkan bayi), dan bayi masih memiliki makanan cadangan dari plasenta hingga 72 jam pertama (yang mana itu berarti 3 hari). Kuning gak bayinya? Agak dikit, tapi semenjak hari ke-4 ASI keluar, saya gempur terus dan dijemur juga. Seminggu setelah lahiran, saat kontrol ke DSA, Bian gak harus sampai dirawat.
Kenapa sih ada ibu yang gak bisa langsung keluar ASI-nya? Hal ini masih wajar yah bu, karena ASI keluar rata-rata 30-40 jam setelah lahiran, jadi normal yah. Kalau masih ragu, boleh loh cari info lain lagi sebanyak-banyaknya. Yang penting tetap yakin bahwa kita bisa kasih ASI ke anak. Setelah itu, produksi ASI akan 100% bergantung pada supply & demand, yaitu semakin sering payudara dikosongkan, semakin cepat juga tubuh memproduksi ASI lagi sehingga jangan takut bahwa ASI kamu bakal abis atau kering karena terus-terusan menyusui. Malah kalau gak dikeluarin, tubuh akan menerima signal bahwa produksi ASI harus menurun karena kebutuhan ASI juga rendah. Jadi lama-lama akan mampet, terus kering, terus cuma keluar sedikit sampai lama-lama gak keluar sama sekali.
B. Yang bisa terjadi dalam 0-7 hari pertama saat nifas
Setelah konsep tersebut dipahami, kemudian yang harus kamu tahu adalah apa yang bisa saja terjadi selama 0-7 hari pertama nifas?
Ada dua kemungkinan; under supply atau over supply.
Under supply terjadi ketika ASI yang keluar hanya sedikit, atau bahkan hampir gak ada. Tenang aja, bukan gak ada kok. Kuncinya cuma satu: TERUS NENENIN KE BABY. Karena pancingan utama hanya sedotan si baby yang bisa membuat hormon Prolactin semakin aktif memproduksi ASI. Jadi jangan langsung pundung dan cari sufor, usaha dulu nenenin langsung, pakai breast pump, marmet (perah pakai tangan), apapun usahanya, lama-lama ASI akan keluar.
Nah, kebalikannya adalah over supply, di mana payudara rasanya kencenggg terus bahkan sampai dipegang aja sakit banget. Ini kunci utamanya juga cuma satu: NENENIN KE BABY. Karena payudara yang bengkak karena over supply kalau ASI-nya gak dikeluarin ya akan jadi mastitis nantinya (ini serem, silakan googling sendiri ya kalau mau tau penampakannya). Semakin sering ASI dikeluarin, semakin tinggi juga tubuh menerima perintah bahwa produksi ASI harus meningkat. Itulah mengapa pentingnya kita punya breast pump, untuk memompa dan mengeluarkan ASI ketika baby sudah kenyang menyusu. Jadi gak cuma working mom aja yang punya breast pump.
C. Stimulasi LDR
Sebelumnya musti tahu dulu bahwa LDR di sini bukan Long Distance Relationship ya HAHAHA. Let-down reflex adalah sebuah kondisi di mana ASI yang keluar itu tiba-tiba deras bangettt, bikin baby happy karena gak perlu ngenyot kenceng tapi ASI udah keluar banyak dan bikin kenyang glek-glek enyaaak. Ketika payudara distimulasi, akan terjadi rangsangan pada saraf-saraf di puting yang menyebabkan hormon Prolactin dan hormon Oksitosin meningkat sehingga mendorong ASI keluar dari payudara secara deras tanpa disedot. Rangsangan ini bisa dibuat dengan cara: ibu harus rileks sampai semua otot dan saraf di tubuh gak ada yang tegang alias santai aja bunn, terus buat senyaman dan sehepi mungkin, bisa juga dengan cara kilik-kilik puting, pijatan kecil, atau liat foto/video lucu si baby, nanti hormon happy akan bekerja dan membuat ASI akan mengalir deras.
Banyak ibu-ibu yang secara sadar tahu bahwa akan terjadi LDR, karena rasanya kayak geli-geli nyelekit dikit dan kayak ada yang ngalir kenceng gitu dari dalam payudara, terus baby akan menelan lebih santai karena gak perlu ngenyot dulu untuk bikin ASI keluar, dan nanti dia akan ada bunyi glek glek gitu karena minumnya enak. Tapi kalau aliran dirasa terlalu deras, bisa agak dipencet putingnya supaya untuk mengontrol aliran ASI, takut si baby keselek karena alirannya terlalu deras. Biasanya, LDR terjadi selama beberapa detik, lalu aliran ASI akan kembali normal seperti biasa. Dalam satu kali sesi menyusui, beberapa ibu bisa mencapai LDR beberapa kali walaupun ada juga yang hanya satu kali. Jadi LDR ini memang distimulasi agar bisa membantu mengosongkan payudara lebih cepat (saat sedang pumping) karena alirannya deras, serta membantu mengeluarkan hindmilk yang sifatnya agak lebih kental dari foremilk. Makanya penting untuk ibu bisa kasih stimulasi supaya bisa mencapai LDR di setiap sesi menyusui atau pumping.
D. Cara membut produksi ASI jadi banyak
Kuncinya cuma satu: LEBIH SERING KOSONGIN PAYUDARA. Caranya bisa dengan nenenin baby terus, pompa terus pakai breast pump, perah pakai tangan, apapun caranya yang penting jangan sampai payudara penuh dan bengkak karena bisa berujung dengan mastitis. Konsep ASI tuh cuma supply & demand. Semakin tinggi demand-nya, maka semakin cepat dan tinggi juga supply-nya. Semakin jarang kamu kosongin payudara, semakin lama juga ASI kamu akan reload dan lama-lama yang keluar cuma sedikit sampai akhirnya kering gak ada yang keluar sama sekali. Sedih kan? Jangan sampai ya.
Nah, sebenarnya tantangannya ada banyak nih, pelekatan (latch on) bayi pada payudara ibu saat menyusui bisa jadi salah satu masalahnya. Jika pelekatan salah, puting ibu bisa cepat luka karena perih rasanya tiap habis nen, akhirnya takut nenenin baby, terus baby-nya juga jadi gak kenyang dan rewel, berat badan susah naik tiap bulan, nah masalahnya jadi ke mana-mana deh, karena pelekatan mulut bayi tuh faktor paling penting dalam menyusui karena berhubungan dengan cara dia nyedot susu ibu. Apakah dia tongue tie/lip tie? Atau kamu punya flat nipple? Semua masalah menyusui harus segera diatasi. Kamu bisa cari klinik laktasi terdekat untuk dibantu agar bisa segera menyusui dengan benar sehingga produksi ASI pun tidak akan terhambat.
Untuk ibu yang harus pumping pun masalahnya bisa karena waktu. Setelah baby kenyang tapi payudara masih terasa penuh, pumping lagi aja sampai kosong. Dan jangan tunggu penuh baru pumping. Idealnya, pumping itu 2-3 jam sekali, agar supply ASI bisa lebih cepat. Kalau ditunda terus sampai berjam-jam dan nunggu payudara penuh baru pumping, hal ini juga bisa jadi salah satu faktor penurunan produksi ASI. Jadi kalau mau ASI-nya banyak, ya kuncinya cuma sering-sering dikosongin supaya supply-nya cepat reload dan bisa kumpulin stok ASIP lagi. Hingga akhirnya tiba masa akhir cuti melahirkan, kamu udah tenang karena stok ASIP gak harus kejar tayang. Bahkan jika harus pumping di tengah malam dan dini hari, AYO SEMANGAT! Saya pernah absen pumping karena ngantuk banget dan bablas sampai pagi, payudara udah kenceng banget dan ASI udah rembes di baju basah semua, alhasil dipegang pun sakit. Buru-buru pumping dulu sebelum Bian bangun dan kegiatan pumping jadi ketunda lagi.
Karena kayaknya udah kepanjangan, jadi artikel ini akan saya lanjut lain waktu yaa. Di artikel selanjutnya, saya akan mulai membahas tentang manajemen ASIP, mulai dari waktu dan cara penyimpanan, cara penyajian, sampai dengan poin-poin penting lainnya yang WAJIB banget jadi bahan pengetahuan kamu. Stay tuned ya! Terima kasih sudah membaca! :)
Tags:
parenting & family
0 comments
Thank you for meeting me here! Hope you will be back soon and let us connect each other 😉